Kamis, 24 Desember 2009

Nabiah Hana dalam narasi kehidupan sang Juruselamat

Narasi kehidupan Yesus memang aneh atau bahkan bisa disebut “menyedihkan”. Lahir dikandang domba dan harus mengungsi agar terhindar dari pembunuhan oleh Raja Herodes. Namun, narasi ini sebenarnya diimbangi dengan sebuah keistimewaan khusus dari Yesus. Yesus lahir dari rahim seorang perawan. Gembala dan orang Majus yang datang untuk menyembahNya menandakan bahwa kehinaan Yesus juga disertai dengan sebuah hal istimewa. Hal ini tentu saja dimaksudkan sebagai upaya komunitas Yesus untuk menunjukkan kesediaan Yesus yang hina dan menjadi manusia yang paling rendah (siap dilahirkan di kandang!) tanpa melepaskannya dari keistimewaanNya yaitu Dia yang diutus dan dinubuatkan dalam PL.


Namun ada hal menarik dalam narasi kehidupan Yesus. Ketika Ia dibawa ke Bait Allah, ada seorang perempuan yang sudah lanjut umurnya menyapa kedua orang tua Yesus. Dia adalah nabiah Hana. Namun yang menjadi pertanyaan adalah seberapa pentingkah cerita nabiah Hana dalam narasi Yesus? Siapakah Dia sehingga ia cukup penting untuk menjadi bahan pembicaraan bagi komunitas para murid, khususnya komunitas Lukas. Padahal penulis Injil Matius dan Markus tidak menuliskan hal ini.


Hana adalah seorang nabiah (laki-laki: nabi). Dalam sejarah keberadaan dan perjalanan bangsa Israel, nabiah Hana mempunyai peranan dalam tradisi bangsa Israel. Namun, yang menarik dalam penuturan Lukas bahwa nabiah Hana adalah seorang perempuan tua yang tidak pernah meninggalkan Bait Allah (ayat 37).

Perlu diingat bahwa bagian cerita tentang nabiah Hana berada dalam cerita tentang pengudusan Yesus sebagai orang Israel. Ketika sampai di Bait Allah, mereka malah bertemu dengan Simeon dan Hana.


Dengan umur yang sudah tua, Hana ternyata masih bisa melakukan pekerjaan. Tentunya, ia tidak mungkin lagi bekerja. Namun, ia bisa melakukan apa yang “mampu” ia lakukan. Ia berdoa dan berpuasa. Umur yang sudah lanjut ditambah dengan predikatnya sebagai janda, tidak mengurungkan niatnya untuk tetap setia kepada Tuhan dalam melayaniNya. Ia mengambil bagian dalam doa dan puasa. Dalam narasi Yesus, ia bahkan menjadi orang yang “memberitakan” Yesus sebagai pembebasan bagi Yerusalem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar