Jumat, 18 Desember 2009

beLajar menjadi pembeLa rakyaT


Agaknya bangsa ini perlu banyak belajar

Dari mereka yang mendirikan bangsa ini

Yang dengan lantang dan tanpa pamrih membela

Bangsa dan Negara, membela rakyat tanpa embel-embel

Kekuasan

apalagi dengan menaruh benci kepada sesama

Anak bangsa

Namun apa yang terjadi

Dengan balutan jas dan senyum mereka ingin menipu rakyatnya sendiri

Dengan balutan kata-kata indah mereka berusaha menunjukkan simpati kepada

Rakyat (baca:miskin)

Demi mencapai kekuasan mereka mengobarkan kebencian terhadap lawan politiknya

Mengorbankan trompet kebencian kepada mereka yang dianggap saingan

Ya, mereka adalah selebriti lokal dadakan

Yang terpampang megah disepanjang jalan

Bergelantungan di atas pohon-pohon rimbun

Dengan tanpa malu

Seolah mengatakan kepada khalayak ramai

Pilihlah saya!

Sayalah yang paling jujur, terhormat, tidak korupsi

Dan peduli kepada wong cilik

Tak peduli bahwa itu membuat gerah mata yang melihat

Tak peduli bahwa itu membuat rakyat semakin miris

Yang penting, mejeng bersama istri

Tampil bersama di depan banyak orang

Biar foto

Yang penting orang tau

Bahwa saya bersahaja dan keluarga saya sopan, santun

Dan (mungkin) sakinah

Disaat banjir datang

Rakyat menderita dan mengungsi

Dimana mereka

Bahkan di gedung keadilan itu

Yang bebas dari banjir pun mereka tidak datang

Ada sih yang datang

Datang untuk tidur, datang untuk bergosip,

Datang untuk ngerumpi,

Katanya iwan fals, mereka mirip

Paduan suara, serentak mengatakan “setuju”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar