Tuhan dipuji dan disembah
Tuhan yang maha kuasa, tak pernah dilupakan
Ritual ibadah, impresif dan ekspresif mewarnai Rumah Tuhan
Tak hentinya meneriakkan nama Tuhan
Rumah Tuhan tak pernah kosong
Dari yang kecil sampai yang besar
Berlomba meneriakkan nama Tuhan
Air mata berlinang, bahkan jatuh pingsan karena pujian kepada Tuhan
Tuhan dipuji dan disembah
Tuhan yang agung diteriakkan
Tak peduli dimana, bahkan di mall
Nama Tuhan diteriakkan. “Puji Tuhan” katanya!
Semakin banyak orang yang meneriakkan nama Tuhan
Di tengah bangsa yang “katanya” religius
Semakin banyak orang rajin ke gereja
Berharap bahwa Tuhan melihat mereka
Tetapi, mereka lupa
Tuhan yang datang 2000 tahun yang lalu
Menjelma di tengah-tengah orang kebanyakan
Yang miskin, yang sakit dan yang dipenjara
Yesus yang dipuja sebagai Tuhan
Rela mengidentikkan dirinya dengan mereka
Bahkan tempat makanan ternakpun menjadi tempat berbaringnya
Tuhan diteriakkan
Tuhan dipuja dan diagungkan
Tuhan disembah dengan riah-riuh
Tuhan disembah dan dipuja dengan linangan air mata
Namun, suara Tuhan tampak diam
Tak pernah ada suara dari langit
Tak ada gemuruh petir sebagai pertanda Tuhan mendengar mereka
Mereka berteriak, menganggungkan nama Tuhan
Ya, Tuhan sebenarnya tidak diam
Ia bahkan berteriak hampir tiap hari
Berteriak, mengatakan
“Ini aku, aku lagi dalam kesakitan. Obatilah aku”
“Anak-anakku lagi membutuhkan biaya sekolah. Bantulah aku”
“ Jenguklah aku. Aku rindu seorang teman”
Tetapi suara hati mereka tidak yakin
Bahwa itu adalah suara Tuhan
Mereka hanya menantikan
Bahwa Tuhan datang kepada mereka, dalam keagungan dan kemuliaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar