Tentu anda tak harus setuju dengan saya soal ini. Saya muak ikut ibadah di sebuah gereja hari ini. Bagaimana tidak, bau ke”keras”an menghiasi jalannya ibadah termasuk ilustrasi pendetanya yang menayangkan sebuah video orang cacat yang ada di kursi roda tertabrak sebuah mobil.
Anda tentu masih ingat bagaimana Mel Gibson dengan filmnya "The Passion of Christ" terlalu ekstrim menggambarkan tindakan kekerasan terhadap Yesus. Anda boleh setuju dengan dia atau tidak. Tentu itu interpretasi dia terhadap kisah penderitan dan penyaliban Yesus. Dan film inilah yang menghiasi ibadah di gereja tersebut. Maaf, tetapi saya muak dengan tontonan seperti itu. Dalam hati, apa ndak ada gambar lain yang tidak menampilkan tindakan kekerasan seperti itu???
Yang mau saya katakan adalah betapa kita sudah terbiasa menyaksikan tayangan2 kekerasan bahkan kesenangan itu pun masuk ke dalam gereja. Benar bahwa ada tindakan kekerasan terhadap Yesus ya..tetapi tentu ada hal lain yang juga bisa ditonjolkan agar berimbang, misalnya bagaimana Yesus justru masih mau mengampuni manusia meskipun Ia sendiri tergantung kesakitan di atas kayu salib, atau bertalian dengan tindakan Maria yang penuh kasih dan dengan setia berada di bawah kayu salib dan ikut merasakan penderitaan anaknya.
Gereja harus betul2 menghayati makna paskah tentu dengan tidak hanya menampilkan efek kekerasannya saja. Sungguh..saya muak. Maaf!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar