yang paling khas dalam puisi Cak Nun adalah bahwa puisi-puisinya tersebut bercorak sufistik. Aprinus Salam [oposisi sastra sufi: p.76] mengatakan bahwa puisi-puisi cak nun dapat dikategorikan ke dalam sastra sufi karena sesuai dengan kriterian dari sastra sufi itu sendiri yaitu: mempersoalkan prinsip Tauhid (prinsip Keesaan Tuhan), prinsip ke-Ada-an Tuhan, prinsip fana-baka, prinsip penetrasi Tuhan dan kehendak bebas manusia, serta derivasi yang berkaitan dengan prinsip-prinsip tersebut”.
Ada sebuah puisi yang menarik, yang aku sendiri sukai dari puisi-puisi cak nun. judulnya adalah "aku mabuk allah".
aku mabuk allah
semata-mata allah
segala-galanya allah
tak bisa lain lagi
aku mabuk allah
lainnya tak berhak dimabuki
lainnya palsu, lainnya tiada
nyamuk tak nyamuk
kalau tak mengabarkan allah
langit tak langit
kalau tak menandakan allah
debu tak debu
badai tak badai
kalau tak membuktikan allah
kembang tak mekar
api tak membakar
kalau tak allah
mabuklah aku mabuk allah
tak bisa lihat tak bisa dengar
cuma allah cuma allah
kalau matahari memancar
siapa sebenarnya yang menyinar
kalau malam legam
siapa hadir di kegelapan
kalau punggung ditikam
siapa merasa kesakitan
mabuklah aku mabuk allah
kalau jantung berdegup
siapa yang hidup
kalau menetes puisi
siapa yang abadi
allah semata
allah semata
lainnya dusta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar