Senin, 25 April 2011

Implikasi Dominasi Patriarkhi




Malam ini sedang bergulat dengan hubungan antara dikotomis tubuh dan jiwa di bawah payung filsafat Yunani. Tentunya sebagian dari kita paham betul bahwa dikotomis tersebut telah melahirkan pemahaman yang dualisme antara tubuh dan jiwa (berlanjut sampai Decartes dengan istilah 'mind'). Paham ini sederhananya: Tubuh dianggap jahat dan sumber segala kejahatan sedangkan jiwa/mind adalah hal yang baik.

Bagi mereka yang bergelut dengan perjuangan pembebasan tubuh perempuan, dikotomis tersebut telah membawa akibat pada perendahan tubuh perempuan dalam konteks masyarakat Patriarkhi. Sering sekali tubuh yang jahat itu dianggap sebagai tubuh perempuan. Dengan asosiasi yang seperti ini, perempuan dalam sejarahnya mengalami penindasan hanya oleh karena ia memiliki tubuh (perempuan). Ini tentu dikonstruksi oleh laki-laki yang kemudian mengekang tubuh perempuan dengan berbagai macam cara entah itu dalam ibadah maupun dengan menempatkan perempuan (hanya) berinteraksi dalam ruang ‘dapur’ saja. Lagi-lagi hanya karena ia memiliki tubuh perempuan. Dalam sebagian tradisi saking jahatnya tubuh perempuan, ia harus ditutupi karena bisa mengundang ‘kejahatan’ bagi laki-laki. Tubuh perempuan yang diasosiakan sebagai sumber kejahatan mesti diasingkan dari kehidupan agar kehidupan menjadi lebih baik. Hah!

Tetapi dalam pembacaan dan perenungan saya, khususnya dalam keterkaitannya dengan kasus human trafficking (perdagangan manusia), saya menemukan bahwa sekarang tubuh yang tertindas itu tidak lagi hanya ditempelkan kepada perempuan saja tetapi juga kepada tubuh laki-laki-yang dalam hal ini lemah dan tak berdaya. Maka, dalam kasus human trafficking kita tidak hanya menemukan perempuan saja yang menjadi korban tetapi laki-laki dan anak-anak.

Maka dominasi akan tubuh perempuan yang lemah dan tak berdaya sejajar dengan pengekangan terhadap mereka yang menjadi korban dalam kasus perdagangan manusia entah itu perempuan maupun laki-laki :)

Tubuh (laki-laki)———–dominasi Patriarkhi

Tubuh (perempuan)——–lemah dan tak berdaya

Tubuh (laki-laki) yang lemah sejajar dengan tubuh perempuan yang tertindas dalam kasus human trafficking)

Dan anda juga tahu bahwa dominasi Patriarkhi ini juga dianut oleh sebagia perempuan.

So, kesimpulannya, dominasi Patriarkhi itu tidak lagi dibatasi dari apakah kamu laki-laki atau perempuan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar