Jumat, 01 April 2011

Ketika NH mendapat espulso



Akhirnya, si NH di’kartumerah’kan oleh si Andi. Kartu merah itulah yang selama ini ditunggu-tunggu oleh banyak penggila bola di Indonesia. Ya mungkin ndak semua...tapi termasuk sayalah....Mengapa? Karena si NH tuh sudah melakukan banyak pelanggaran2 yang membuat kita gerah dan bertanya ‘kok belum juga dikartumerahkan?’ Tetapi setuju atau tidak si NH benar2 melakukan pelanggaran atau tidak toh si Andi sudah ngangkat kartu merah tanda dikeluarkannya si NH dari lapangan PSSI. Dan seperti kebanyakan pemain yang ‘merasa’ dirinya belum melakukan pelanggaran, si NH malah nyerang balik si Andi dan bilang ‘kamu ndak cakap jd menteri. Kepada bapak SBY saya minta pecat si Andi’. Saya hanya membayangkan jika si NH di lapangan hijau, mungkin si wasit bakalan digebukin-atau si NH akan nyuruh official lapangan untuk ganti si wasit karena ‘ndak cakap’..hahahah


Jika anda suka dengan liga Italia, mungkin anda mengenal kata ammonito dan espulso. Biasanya kebanyakan kita mengartikan ammonito dengan ‘kartu kuning’ dan espulso dengan ‘kartu merah’. Namun jika menilik dari arti kata aslinya, ammonito berarti ’memperingatkan’ sedangkan espulso diartikan ’diusir’. Maka dari itu, jika pelanggaran yang dilakukan oleh pemain masih bisa ditolerir maka ia hanya diberi peringatan saja dan mendapatkan kartu kuning. Tetapi jika peringatan itu diacuhkan dan kembali melakukan pelanggaran, tentunya wasit akan bilang ’aku kan sudah peringatkan dikau, kenapa diulangin lagi’. Maka pada saat itulah wasit akan mengeluarkan kartu merah. Atau juga jika pelanggaran dirasa keterlaluan oleh wasit, tentu ia tidak akan mengeluarkan peringatan tetapi langsung mengusir sang pemain dan mendapat kartu merah.


Apa yang terjadi dengan si NH? Si NH ini sebenarnya bukan orang sembarangan meski pernah jadi Napi. Dia pernah menjadi anggota DPR dan (kata temanku) membawa klub PSM menjadi juara Liga Super Indonesia. Meski tanpa prestasi selama di PSSI, di bawah kepemimpinannyalah kita melihat kembali bagaimana masyarakat begitu antusias dengan sepakbola dalam kejuaran AFF beberapa bulan lalu. Meski harus kalah dengan Malingsial, toh banyak diantara kita memberikan apresiasi dengan kerja keras mereka. Entah dukung si NH apa tidak, kita harus mengakui bahwa tentu ada hal positif yang patut kita hargai.


Namun, minimnya prestasi dan banyaknya (katanya) pelanggaran yang dilakukan oleh si NH dan antek2nya, menjadikan para pejabat PSSI ini sebagai sasaran hujatan dari masyarakat khususnya dari mereka yang cinta banget nonton bola...wkwkwkwkwkw...para penggila bola menginginkan si NH mendapat espulso tetapi pemerintah dan FIFA tidaklah demikian. Pemerintah dan FIFA ternyata adalah wasit yang baik meski kadang dicap tidak tegas. Maka meski sudah kacau balau, penuh dengan kebohongan (mengubah statuta FIFA) toh Si NH dan antek2nya hanya mendapat ammonito. Namun kesempatan itu ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik. Ricuhnya pelaksanaan kongres di Pekan Baru membuat pemerintah meng’kartumerah’kan si NH dan langsung mendapat espulso.


Andaikan si NH sadar bahwa ammonito itu adalah semacam warning untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, mungkin saja ia akan terhindar dari espulso si Andi..mungkin!!


Gambar: www.matanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar